Sahabat Sejati

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Pentingnya Bekerja Sama

kerjasama memiliki kedudukan yang sangat penting. Bahkan secara tegas disebutkan bahwa tidak ada organisasi tanpa ada kerjasama..

Selasa, 04 Maret 2014

Menjadi Kuat dengan Hinaan

Kritik, mungkin bisa diterima. Tapi hinaan? Tidak semua manusia bisa terima jika mereka dihina. Manusia tidak pernah mau direndahkan oleh siapapun. Namun, meskipun tidak mau dihina, mereka memiliki respon yang berbeda-beda untuk menanggapinya.

“Kau bodoh sekali! Apakah kau tidak pernah mendengarkan apa yang telah ibu guru ajarkan padamu di sekolah?”

Hal itu akan terdengar sangat kasar apabila diucapkan kepada seorang, terlebih lagi jika itu dilakukan di depan teman-temannya, di depan umum. Ucapan ini bisa saja muncul atas dasar ketidaksengajaan atau karena memang terlalu kesal dengan orang yang dimaksud. Namun, tetap saja. Ini adalah suatu hinaan yang menyakitkan. Lalu apa yang bisa kita lakukan seandainya berada dalam situasi seperti ini?

Orang dengan emosional tinggi, marah. Dia akan melawan balik dengan kata-kata yang lebih parah. Perang mulut, atau lebih buruk lagi, baku hantam. Tak ada lain, hal ini akan berakhir dengan suatu kesia-siaan, seperti rasa sakit, kesal, menyesal, dan malu.

Orang yang rendah diri, tertekan. Dia tidak terima dengan ucapan itu. Dia tidak suka. Tapi apa yang bisa dia lakukan kalau semua yang dikatakan itu memang benar? Akhirnya dia hanya bisa tertunduk dan menerima kalau dia memang bodoh. Sisanya, dia akan merenung sendirian dan menangis, lalu benar-benar menjadikan dirinya bodoh seperti yang mereka katakan.

Orang yang cuek, tidak belajar. Mungkin sudah menjadi kebiasaannya untuk tidak mau mendengarkan setiap hal buruk yang dikatakan orang lain. Dia memang tidak terpengaruh oleh hinaan itu. Tapi dia juga tidak mau belajar untuk mempelajari dirinya sendiri, apa yang membuat mereka menghinanya seperti itu.

Pernah melihat pacuan kuda atau karapan sapi? Untuk mendapatkan lari yang sangat kencang, hewan-hewan ini sering dicambuk. Terlihat jahat dan menyakitkan, tapi itu memang membuktikan bahwa cambuk itu menggerakkan mereka.

Tidak bermaksud untuk menyamakan manusia sebagai hewannya, tapi cambuk merupakan analogi dari sebuah hinaan. Ketika telinga kita menangkap adanya hinaan, sadarlah bahwa itu artinya masih terdapat hal yang kurang pada diri kita. Memang terasa sakit, tapi harus menjadi lebih baik lagi.

Beberapa orang menamakan hal ini sebagai dendam positif. Kita menggunakan rasa sakit hati ini sebagai suatu motivasi untuk menjadi lebih baik lagi. Percuma kita menghina balik orang tersebut jika yang dikatakannya itu benar. Maka, yang kita lakukan adalah segera memberikan bukti bahwa hinaan mereka adalah suatu kesalahan.

Kawan,
Orang bilang hidup ini memang kejam, tapi hanya orang yang tahu cara menghadapi kekejaman itulah yang akan bertahan hidup. Menjadi orang yang dapat menghadapi hinaan dengan benar adalah sebuah berkah. Kita bisa mulai dari sekarang.

Kamis, 06 Februari 2014

Kisah inspiratif Sang Pemilik Susi Air


     Beberapa hari yang lalu terdengar berita tentang kecelakaan pesawat carteran Susi Air. Dsini saya tidak akan membicarakan tentang kecelakaannya tetapi ada kisah unik dari si pemilik Susi Air ini. Pemilik Susi Air bernama susi pudjiastuti yang merupakan seorang entrepreneur tulen. Ternyata wanita sukses ini tidak lulus SMA tapi jangan salah mbak Susi ini memiliki 2 perusahaan besar yaitu PT ASI Pudjiastuti Marine Product dan Maskapai carter Susi Air dengan 22 unit pesawat carteran dengan ribuan karyawan.

     Susi pudjiastuti memulai semuanya dari bawah sebagai pedagang ikan hingga sukses dengan asset ratusan miliar rupiah. Jalur hidupnya yang keras tergambar jelas dari kerut wajah wanita ini. Pada tahun 2009 Susi pudjiastuti dianugrahi sebagai The Best Indonesia Berprestasi oleh PT Excelcomindo Pratama (TBK).

     Jalanan hidup wanita ini memang penuh dengan liku-liku. Setelah memutuskan keluar saat SMA dicilacap, jawa tengah pada 1983. Susi mulai menjalani pekerjaannya sebagai pengumpul ikan dengan modal pas-pasan. Usahanya terus berkembang, setahun kemudian dia berhasil menguasai pasar cilacap. Tak puas hanya dengan satu daerah, Susi mulai melirik daerah pangandaran. Ternyata justru diwilayah selatan jawa barat inilah usaha ikannya maju pesat. Bila tadinya yang diperdagangkan hanya ikan dan udang, Susi mulai menjual komoditas yang lebih berorientasi pada ekspor yaitu Lobster. Dia membawa sendiri dagangannya ke Jakarta untuk restoran dan ekspor.

     Karena permintaan luar negeri yang sangat banyak, untuk menyediakan stok Lobster Susi harus berkeliling Indonesia untuk mencari sumber-sumber persediaan Lobster. Masalah pun timbul, problem justru karena stok sangat banyak, tetapi transportasi yang sangat terbatas. Untuk mengirim dengan kapal terlalu lama, tetapi pesawat di daerah pedalaman sangat jarang. Pada saat itu timbullah ide Susi untuk membeli sebuah pesawat. Hal ini juga didukung suamina Christian Von Strombeck, seorang pilot pesawat carteran asal jerman sekitar sepuluh tahun yang lalu. Sebuah pesawat Cessna, ternyata berhasil membantu meningkatkan produktifitas perdagangan ikannya.

     Kebutuhan akan pesawat pun semakin meningkat seiring dengan ekspor yang terus bertambah. Nah ternyata pesawat yang tadinya hanya untuk membawa barang dagangan ini pun kemudian disewakan kepada masyarakat yang ingin menumpang. Tadinya beli satu, lalu beli lagi. Ternyata permintaan transportasi sangat besar, karenanya kita pun mengembangkan bisnis pesawat carter ini dan Susi Air, ujar Susi.

     Untuk Susi Air sekarang telah beroperasi hampir diseluruh daerah Indonesia. Saat ini Susi Air memiliki 22 armada pesawat kecil antara lain Cessna Grand, Avanti dan Porter yang dioperasikanoleh 80 orang pilot, 26 diantaranya merupakan pilot asing. Pesawat Cessna sendiri saat ini harganya sekitar 20 milliar rupiah per unit sedangkan Avanti empat kali lebih mahal.

     Itulah sepenggal kisah tentang Susi Pudjiastuti yang sangat inspiratif. Dimana yang sebelumnya hanya pengumpul ikan sekarang telah menjadi juragan pesawat. Ini member pelajaran pada kita bahwa apapun pekerjaannya selama kita tekuni dan terus berinovasi akan dapat memberikan hasil yang sangat memuaskan.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More